Surabaya – Pusat Pembinaan, Pendidikan, dan Pelatihan Perencana (Pusbindiklatren) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) melaksanakan Beasiswa Bappenas Tahap 1 pada 11 November 2024. Kegiatan ini menggandeng menggandeng Australian Awards dan JICA Indonesia untuk memberikan informasi terkait program beasiswa yang ditujukan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki tugas dan fungsi dalam bidang perencanaan dan pembangunan. Kegiatanyang diselenggarakan di Surabaya ini dilaksanakan secara hybrid, dengan peserta yang mengikuti secara daring turut menyimak melalui Zoom Meeting dan live streaming di kanal Youtube Pusbindikatren. Kegiatan ini disaksikan oleh berbagai pemangku kepentingan dari seluruh Indonesia.
Sosialisasi ini menjadi momentum penting bagi ASN, terutama di Jawa Timur, dalam menghadapi tantangan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di tengah kebutuhan perencanaan yang meningkat. Kepala Pusbindiklatren Kementerian PPN/Bappenas, Bapak Wignyo Adiyoso, dalam sambutannya menekankan pentingnya perencanaan yang baik sebagai fondasi pembangunan yang sukses. Ia menyatakan bahwa Kementerian/Bappenas kini berada dalam posisi strategis untuk berkoordinasi dengan kementerian lain dalam mengarahkan prioritas pembangunan nasional.
Dalam kesempatan ini, disampaikan juga bahwa pendaftaran beasiswa secara online dibuka hingga 15 November 2024. Program beasiswa tahap dua direncanakan akan dilaksanakan pada Februari-Maret 2025. Beasiswa yang ditawarkan mencakup S2 Split Site Master’s, S2 DXHR JICA, dan S3 Reguler Dalam Negeri, dengan total kuota yang bervariasi. Khususnya, JICA menyediakan 20 beasiswa untuk program DXHR yang berfokus pada ketahanan ekonomi dan kerjasama maritim.
Kepala BKD Provinsi Jawa Timur, Hasyim Asyhari, dalam sambutannya menyoroti harapan besar terhadap beasiswa ini untuk menciptakan ASN yang unggul di bidang perencanaan. Beliau menggarisbawahi pentingnya kompetensi perencana yang vital bagi negara, mengingat jumlah ASN di Jawa Timur yang mencapai 20.000, dengan 35% di antaranya merupakan generasi milenial.
Tantangan yang dihadapi oleh pemerintah daerah dalam mengembangkan SDM juga menjadi sorotan, termasuk keterbatasan anggaran, jenjang pendidikan, serta motivasi yang rendah. Dalam sesi diskusi, beberapa peserta mengungkapkan keprihatinan terkait waktu pendaftaran yang sangat singkat dan dokumen perencanaan yang masih belum tersedia. Namun, Pusbindikatren menyampaikan bahwa mereka telah mempublikasikan informasi beasiswa sejak September 2024 dan siap membantu dengan pengelompokan tempat tes bagi peserta.
Pusbinidklatren juga menekankan bahwa program beasiswa ini tidak hanya sekedar memberikan kesempatan kepada ASN, tetapi juga sebagai upaya untuk mentransfer pengetahuan yang dapat diimplementasikan dalam perencanaan daerah. Dengan berbagai program yang ditawarkan, diharapkan ASN dapat meningkatkan kompetensinya untuk mendukung pembangunan nasional yang lebih baik.
Melalui sosialisasi ini, diharapkan para peserta dapat memahami lebih dalam mengenai peluang yang ada dan berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia.