Bappenas-Monash University Indonesia Tanda Tangani Kerja Sama Pengembangan SDM ASN


Bappenas-Monash University Indonesia Tanda Tangani Kerja Sama Pengembangan SDM ASN

Senin (5/2) bertempat di Ruang DH 4-5 Gedung Bappenas Taman Suropati Jakarta telah diselenggarakan kegiatan Penandatanganan MoU Kementerian PPN/Bappenas dan Monash University Indonesia. Kegiatan ini dihadiri Andrew Maclntyre (Presiden Monash University Indonesia), Pungkas Bahjuri Ali (Staf Ahli Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Bappenas), Wignyo Adiyoso (Kepala Pusat Pembinaan, Pendidikan, dan Pelatihan Perencana Bappenas), Alyas Widita (Koordinator Program Studi Urban Design Monash University Indonesia), dan Karlina Idris (Dosen Public Policy Monash University Indonesia).

 “Bappenas sebagai driving force dari Pembangunan Nasional di Indonesia mengakui bahwa investasi dalam pengembangan sumber daya adalah sangat penting dalam rangka mendukung visi Indonesia Emas 2045,” tutur Pungkas. Dalam kesempatan ini, Pungkas mengapresiasi Monash University Indonesia yang telah turut berkomitmen untuk memperbesar kesempatan bagi warga Indonesia untuk mendapatkan pengalaman hands-on learning dan memperluas wawasan globalnya.

Bappenas dan Monash University telah memiliki historis kerja sama sejak tahun 2012, salah satunya melalui program SPIRIT (Scholarship Program for Strengthening the Reforming Institution) dan SSMP AAI (Split Site Master Program Australia Awards Indonesia. Saat ini, terdapat dua orang pegawai Bappenas yang belajar pada program Master of Public Policy and Management) melalui skema co-financing partnership. “Harapannya, di masa depan, Bappenas berharap dapat memperluas program kerja sama ini dalam lingkup aktivitas dan target peserta sehingga dapat mendukung proses sinkronisasi pada level pusat dan daerah,” tambah Pungkas.

Pada kesempatan ini, Andrew menyampaikan bahwa keberadaan Monash University Indonesia merupakan kesempatan untuk memperkuat dan mengintensifkan kolaborasi antara Monash University dan Bappenas. Saat ini, Monash University Indonesia memiliki 6 program studi master yakni Data Science, Urban Design, Business Innovation, Public Policy and Management, Kesehatan Umum, dan Cybersecurity. Pada tahun 2024, program  studi magister yang dibuka adalah Sustainability dan Marketing and Digital Communication. Pada tahun 2025, program studi yang akan dibuka Smart Transportation system dan infrastructure management. “Monash University akan terus berupaya melakukan kerjasama yang berharga bersama pemerintah dan perusahaan Indonesia. Upaya ini dilakukan terutama untuk mendukung masa depan ekonomi Indonesia,” ungkap Andrew.

Koordinator Program Studi Urban Design, Alyas Widita, menyampaikan bahwa program studi urban design yang ditawarkan Monash University Indonesia menekankan pada pendekatan interdisipliner, analisis kualitatif khusus, dan mengombinasikan banyak latar belakang dan metodologis. Karlina Idris selaku dosen program studi Public Policy menyampaikan bahwa pada kenyataannya saat ini banyak pihak Bappenas yang telah menjadi stakeholders bagi Monash University, salah satunya adalah pada program Koneksi yang menangani masalah climate change resilience.

Ditekankan kembali oleh Andrew, Monash University Indonesia sangat ingin berkontribusi pada pembangunan Indonesia. “Hari ini adalah salah satu momentum yang memberikan landasan kerjasama Monash University Indonesia dan Bappenas untuk memiliki kolaborasi yang lebih erat melalui penandatanganan MoU,” tutur Andrew.