Bappenas dan Pemprov Jawa Timur Bahas Evaluasi Kerjasama dan Program Cost Sharing untuk Pengembangan SDM


Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Bappenas, melalui Pusat Pembinaan, Pendidikan, dan Pelatihan Perencana (Pusbindiklatren), menggelar pertemuan pada Selasa, 22 Oktober 2024, untuk membahas evaluasi kerja sama dan rencana cost sharing dalam mendukung pengembangan SDM ASN di lingkungan Pemprov Jawa Timur. Rapat berlangsung di kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Timur dan dihadiri oleh perwakilan Biro Pemerintahan Pemprov Jatim, BKD, dan Pusbindiklatren Bappenas.

Evaluasi dan Pengembangan Kerjasama Melalui Sistem Digital
Biro Pemerintahan Pemprov Jatim menyampaikan bahwa kerja sama yang telah berjalan akan dievaluasi terlebih dahulu melalui aplikasi Monev untuk memudahkan proses evaluasi dan pelaporan. Pemprov Jatim juga menekankan pentingnya evaluasi tahunan sebagai prasyarat untuk perpanjangan perjanjian kerjasama yang telah mencapai batas waktu enam bulan sebelum habis masa berlakunya.

Rencana Cost Sharing untuk Program Beasiswa 2025
Pemprov Jatim mengusulkan 22 calon penerima beasiswa S-2 dan S-3 untuk program 2025 di Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, dan Universitas Gadjah Mada. Pusbindiklatren Bappenas menyatakan persetujuan awal dengan syarat bahwa bidang studi sesuai dengan kebutuhan pembangunan. Beasiswa S-1 tidak dapat diakomodasi karena ketentuan minimum kualifikasi bagi jabatan perencana di Bappenas.

Kolaborasi Pelatihan dengan BPSDM
Pusbindiklatren Bappenas juga mendorong agar pelatihan teknis dapat dilaksanakan dengan BPSDM Pemprov Jatim, sejalan dengan upaya penguatan kapabilitas ASN di daerah. Untuk mendukung program ini, Pemprov Jatim menyampaikan usulan anggaran yang akan dikomunikasikan lebih lanjut dengan Bappenas dan Bappeda Jawa Timur.

Sosialisasi Program Bappenas di Pemprov Jatim
Pada akhir pertemuan, disepakati bahwa sosialisasi program pengembangan SDM dari Pusbindiklatren akan dilaksanakan pada 31 Oktober mendatang, memberikan informasi mendalam terkait program cost sharing dan pelatihan kepada kabupaten/kota di Jawa Timur.

Hasil dari diskusi ini menunjukkan komitmen kedua pihak untuk memperkuat pengembangan SDM di Jawa Timur dan meningkatkan efektivitas kerjasama melalui evaluasi yang lebih terstruktur dan dukungan program pendidikan dan pelatihan yang relevan.