Pelatihan

Pelatihan Penyususnan Rencana Strategis yang diselenggarakan oleh Pusbindiklatren terbagi menjadi 2 (dua), yaitu pelatihan yang ditujukan bagi Pegawai Negeri Sipil instansi pusat (Kementerian/Lembaga), dan instansi daerah (Pemerintah Kabupaten/Kota/Provinsi).:

1. Pelatihan Penyusunan Rencana Strategis Pusat merupakan pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan peserta dalam menyusun dokumen rencana strategis pembangunan sesuai dengan Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor 10 Tahun 2023 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga Tahun 2025-2029 dan peraturan lainnya yang relevan. 
2. Pelatihan Penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD, SKPD) ini bertujuan untuk membekali peserta dengan kompetensi memahami konsep manajemen strategis, manajemen pembangunan, dan Sistem Perencanaan Pembangunan (SPPN) serta mempraktikkan perumusan substansi atau komponen utama dalam Renstra PD sesuai Permendagri No. 86 Tahun 2017 dan peraturan lainnya yang relevan. 

Pelatihan Monev bertujuan untuk untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan peserta pelatihan untuk dapat merencanakan dan melakukan kegiatan monitoring, pengendalian, dan evaluasi pembangunan. Melalui pelatihan ini, peserta diharapkan mampu untuk mengamati perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan, mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan/hambatan yang timbul dan/atau akan timbul untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin, serta membandingkan realisasi masukan (input), keluaran (output), dan hasil (outcome) terhadap rencana dan standar.  

Pelatihan perencanaan penganggaran merupakan pelatihan teknis yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan kemampuan serta keterampilan peserta dalam menyiapkan dokumen perencanaan dan penganggaan dengan baik, termasuk dalam upaya meningkatkan sinergitas perencanaan di pusat dan di daerah. 

Pelatihan Perencanaan Perumahan dan Perkotaan untuk Pengambil Kebijakan merupakan program peningkatan kapasitas bagi pemerintah pusat dan provinsi/kabupaten/kota dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan perumahan dan perkotaan yang terintegrasi dan komprehensif?dalam upaya mewujudkan masyarakat perkotaan yang sejahtera, inklusif dan layak huni. 

Perencanaan dan Manajemen Penanggulangan Bencana merupakan pelatihan spesifik yang berfokus pada:

1. Pengurangan risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana;
2. Perencanaan penanganan tanggap darurat yang cepat dan berkualitas baik;
3. Perencanaan pascabencana, baik relokasi pengungsi yang memenuhi standar kesehatan, distribusi bantuan untuk korban bencana yang dapat mencapai sasaran secara cepat dan tepat, penanggulangan dampak psikologis korban bencana untuk mencapai kehidupan yang berkelanjutan, maupun menciptakan kembali tatanan ekonomi, sosial, dan budaya pascabencana. 

Pelatihan Perencanaan Lingkungan bertujuan untuk mengenalkan dan memperbaiki kesadaran tentang pembangunan berkelanjutan dan pembangunan rendah karbon serta meningkatkan pemahaman mengintegrasikan isu strategis bidang lingkungan hidup, perubahan iklim, dan ketahanan bencana ke dalam perencanaan pembangunan sektoral dan daerah. Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kompetensi aparatur pemerintah mengenai Green Economy dan Perencanaan Pembangunan Rendah Karbon..

Pelatihan KPBU bertujuan untuk memantapkan perspektif daerah tentang potensi alternatif pembiayaan di luar anggaran pembangunan yang bersumber dari APBN/APBD, khususnya peluang bekerjasama dengan swasta/badan dalam usaha. Sekaligus mengadvokasi daerah dalam memutuskan prioritas pembangunan dan pilihan sumber pembiayaannya dalam peningkatan layanan publik. Pelatihan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas unit perencanaan di kementerian/ lembaga dalam menyiapkan proyek KPBU di sektor pembangunan terkait yang kredibel dan bankable.

Pelatihan PEL/D ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi perencana/aparatur pemerintah pusat dan daerah dalam berbagai upaya pengembangan ekonomi berbasis komoditas unggulan daerah, melalui: peningkatan pemahaman terhadap kebijakan dan strategi nasional PEL/D yang ada di daerah masing-masing, peningkatan pemahaman terhadap pendekatan, metodologi, dan instrument dalam pengembangan ekonomi lokal/daerah; menyusun, mengevaluasi, dan mengimplementasikan rencana pengembangan ekonomi lokal berbasis kawasan, serta memperkuat upaya fasilitasi pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi PEL/D di daerah masing-masing.

Pelatihan Kelayakan Proyek? bertujuan untuk menjadi jalan pembuka untuk meningkatkan kecakapan/kapasitas perencana dalam? menilai dan menyusun dokumen (usulan) proyek yang disampaikan ke pengambil? kebijakan proyek-proyek pembangunan secara umum. Diharapkan dari kecakapan umum ini, perencana dapat meningkatkan kecakapan khusus sesuai karakteristik proyek yang menjadi kebutuhan instansi/masyarakat di tempatnya mengabdi.

Pelatihan Fungsional Perencana Ahli Pertama merupakan pelatihan yang ditujukan bagi Pegawai Negeri Sipil yang diangkat pertama kali dengan formasi CPNS Perencana. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pada aspek pengetahuan, keahlian/keterampilan tetap, perilaku peserta pelatihan, kemampuan teknis perencanaan, kemampuan perncanaan pembangunan aspek sosial, aspek spasial, dan aspek ekonomi.  

Pelatihan ini terdiri atas 4 bagian yaitu:

1. Pra-pelatihan. Pra pelatihan merupakan salah satu tahapan dari proses seleksi peserta yang dilakukan setelah peserta dinyatakan lulus seleksi administrasi. Di dalam pra pelatihan, peserta akan diberikan tes pilihan ganda sejumlah 25 soal dalam waktu 45 menit. Peserta harus mencapai nilai batas minimal 70. 
2. Pelatihan Daring. Setelah dinyatakan lulus pra pelatihan. Peserta akan dipanggil untuk mengikuti tahap awal pelatihan, yaitu Pemberian materi secara daring. Pada tahapan ini, peserta akan diberikan materi sebanyak 88JP. 
3. Aktualisasi pembelajaran, yakni membekali peserta dengan pengalaman langsung melalui praktik/kunjungan lapangan di instansi/unit kerja masing-masing peserta, membimbing peserta untuk mengaktualisasikan kemampuannya dalam menerapkan teori kebijakan topik pelatihan yang diterima selama pelatihan dengan hasil pengamatan selama melihat praktik. 
4. Pelatihan luring. Pelatihan akan dilakukan secara luring di program studi pelaksana. Peserta akan diberikan materi diantaranya terkait perumusan isu, praktik komunikasi, studi kasus faktual, pembimbingan penulisan serta pemaparan evaluasi pembelajara

Program Pelatihan Bahasa Inggris khusus untuk peserta dari Kawasan Timur Indonesia (KTI) sebagai persiapan untuk mengikuti Beasiswa Afirmasi Pusbindiklatren Bappenas.

Program persiapan bahasa Jepang yang dilaksanakan selama 6 minggu untuk peserta program beasiswa pendidikan program S-2 Luar Negeri Jepang dan S-2 Linkage Jepang.